"Have faith that everything will end beautifully"
Hello Creations!
Memutuskan untuk liburan ke Sumba sebagai backpacker menorehkan pengalaman hidup yang tidak akan pernah terlupakan. Saya bersyukur banget karena punya kesempatan untuk ke Sumba di waktu yang tepat. Seakan semua telah direncanakan oleh Tuhan.
Ada seseorang yang pernah berkata
"Untuk menguji sebuah persahabatan, saran yang tepat adalah ajaklah dia
berpetualang bersama."
Sepertinya kalimat itu memang benar adanya. Tidak semua sahabat itu dapat bekerja sama dengan kita dalam berpetualang ke tempat yang asing. Namun, sahabatku Katie, dia akan selalu menjadi traveling partner di dalam hidupku.
"traveling is a small moment to finding a why and learn how to live a life" - Gabysboard
Kali ini saya mau share petualangan moment terakhir saya di Sumba dengan judul Backpacker ke Sumba Cahaya Langit (Part 3)
Hari ke 5
Sumba Timur memiliki sensasi yang berbeda dengan Sumba Barat. Sangat berbeda!
Di Sumba Timur terlihat pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dengan adanya hotel yang cukup besar, juga pelayanan yang lebih baik.
Pada pagi hari tentunya kami bersiap-siap, sarapan dan langsung melanjutkan petualangan ke tempat baru. Namun sebelumnya kami mampir ke beberapa tempat di pusat kota, seperti membeli bekal makan siang, snack, berbelanja kain khas Sumba yang terkenal itu.
Setelah berbelanja, kami langsung melanjutkan perjalanan ke salah satu air terjun populer di Sumba Timur, Tanggedu. Sepanjang perjalanan kami disajikan dengan pemandangan indah savana sumba, bukit-bukit yang berjajar senada serta berirama dengan para kuda liar yang berlari dan juga jalanan yang tidak macet tentunya.
Beberapa kali kami mengambil kesempatan untuk berhenti di tengah jalan hanya untuk mengambil foto.
Air Terjun Tanggedu, Sumba Timur
Setelah tiba di parkiran, ternyata untuk menuju ke air terjun kami harus tracking selama kurang lebih 1 jam untuk bisa sampai ke tempat tujuan. But, that's okay!
Finally, kami tiba di air terjun!
Air terjunnya indah banget. Berwarna turquoise namun ada beberapa lokasi yang tidak disarankan untuk berenang, karena arusnya cukup deras.
Sangat disayangkan kami tidak dapat menerbangkan drone disela-sela tebing. Yang terjadi kami hanya berfoto-foto dan berendam di salah satu sudut yang tidak berarus.
Selesai menikmati air terjun, kami harus berjalan lagi untuk kembali ke parkiran mobil untuk bisa pulang ke hotel.
Setelah kami tiba di waingapu, kami mampir untuk makan malam ikan bakar disamping pantai.
Hari ke 6
Hari terakhir di hotel Padadita. Ini adalah hari terakhir kami berpetualang di Sumba Timur, sebelum besok kami akan kembali ke Bali.
Air Terjun Waimarang, Sumba Timur
Akses menuju ke air terjun Waimarang ini pun cukup menantang dan jauh. Berbeda dengan jalur ke Tanggedu, kali ini kami harus melewati hutan untuk tiba di tempat wisata. Ketika tiba di lokasi, ternyata terdapat cukup banyak wisatawan baik lokal maupun pendatang.
Kami memutuskan untuk tidak berlama-lama di tempat itu, namun menyempatkan untuk berendam di salah satu spot yang dangkal saja dan segera kembali ke parkiran untuk menikmati air kelapa muda. hmmmhh..
Pantai Walakiri, Sumba Timur
Beberapa jam kemudian, kami kembali melakukan perjalanan menuju Pantai Walakiri.
Pantai yang terkenal dengan keindahan pohon mangrove ketika senja. Tempat ini sangat indah!
Terlebih lembayung senja yang bisa berubah warna seiring terbenamnya matahari.
Setelah menikmati makan malam di tempat terakhir, kami pikir kejutan di sumba sudah berakhir.
Namun, momen paling indah ketika malam dalam perjalan kami pulang adalah Milkyway.
Sepanjang jalan menuju hotel di kota, tidak ada sama sekali lampu jalan yang mengarahkan mobil kami, namun disaat itu ada langit yang bertaburan bintang dengan sangat jelas dan memesona.
Saat itu, kami hanya bisa terus memandang keluar jendela untuk menikmati keindahan yang tidak akan pernah kami nikmati lagi, mungkin dalam jangka waktu yang cukup lama.
Sayang sekali kami tidak mengabadikan moment milkyway tersebut. Saya mencoba untuk mencari foto-foto di Google dan ini lah screenshot hasilnya.
Hari ke 6
Waktunya pulang!
Hari terakhir menjadi hari yang mengharukan karena harus meninggalkan tempat yang luar biasa.
Kami berangkat dari Bandara Umbu Mehang Kunda ke Ngurah Rai Bali menggunakan pesawat Nam Air. Setelah itu, kami akan melanjutkan liburan selama 1 hari lagi di Bali, jadi kami pun tidak terburu-buru dalam menikmati hari-hari kami di Sumba.
Demikianlah saya tutup petualangan Backpacker ke Sumba Cahaya Langit (Part 3) dengan bahagia. Bye..bye Sumba till we meet again!
Photos taken by my phone & @katiehandkats
Comments