Hello Creations!
"Gw tuh Graphic Designer, emang bisa yah jadi UI/UX Desainer"
Yaaaaa jawabannya... KENAPA TIDAK?!
Kurang lebih, itu adalah pertanyaan yang saya lontarkan kepada teman dekat saya, ketika dia menawarkan saya untuk bergabung di perusahaan tempat dia bekerja sebagai
UI/UX Designer. Dimana saya berlatar belakang sebagai seorang Graphic Designer
dan saat itu sedang berkerja sebagai Account Executive.
Hey dimana nyambungnya?
Yes, itulah kenapa kita tidak perlu mempertanyakan apakah bisa menjadi
UI/UX Desainer dengan background sebagai Grahic Designer.
Kerjakan dahulu baru bertanya, mungkin itu adalah salah satu kalimat yang kurang sesuai bagi sebagian orang. Namun, dalam pengalaman saya, saya belajar bahwa hal itu sangat mungkin terjadi.
Nah, kali ini ada beberapa hal yang dapat saya bagikan ketika seseorang ingin mencari pengalaman baru berubah dari Graphic Designer beralih menjadi UI/UX Designer lewat pengalaman pribadi saya.
Baca Buku
Pada awalnya ada seorang teman yang merekomendasikan buku untuk saya baca terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan saya sebagai UI/UX Designer. Oleh karena itulah,
saat ini pun saya ingin membagikan hal yang sama untuk para pembaca artikel saya ini.
Ada beberapa buku yang saya rekomendasikan, yang dapat dibaca oleh pemula.
Design for Everyday, By Don Norman
Don't Make Me Think, By Steve Krug
Design Sprint, By Jake Knapp
Pahami Software
Pahami beberapa software inti yang digunakan. Caranya dengan mulai mengulik cara kerjanya. Saya yakin dengan latar belakang Graphic Designer yang terbiasa menggunakan Photoshop dan Illustrator, tidaklah sulit untuk memahami software desain lainnya.
Perbedaan yang cukup menonjol adalah sebagai UI/UX Designer kita akan berurusan dengan yang namanya PIXEL, jadi kita tidak lagi akan berurusan dengan resolusi untuk media print pada umumnya seperti centimeter dan milimeter.
Berikut adalah beberapa software yang pada umumnya digunakan oleh UI/UX Designer
Pelajari Design Thinking
Design Thinking akan memakan waktu cukup panjang untuk dijabarkan di bagian ini, mungkin saya akan share di artikel selanjutnya. Menurut Interaction Design Foundation Design Thinking adalah proses yang digunakan tim untuk memahami pengguna, menantang asumsi, mendefinisikan kembali masalah, dan menciptakan solusi inovatif untuk prototype dan pengujian. Kurang lebih Design Thinking ini adalah proses dalam merumuskan masalah hingga memecahkan masalah pada manusia dalam hal ini sebagai pengguna.
Beberapa proses yang umumnya harus diterapkan dan dikuasai dalam prinsip Design Thinking adalah
Empatize
Define
Ideating
Prototyping
Testing
Asah Soft Skills
UI/UX Designer akan lebih sering untuk bekerjasama dengan lebih banyak orang dibandingkan Graphic Designer. Beberapa soft skills penting yang diperlukan oleh UI/UX Designer adalah
1. Komunikasi
Komunikasi sangat diperlukan ketika akan mewawancara pengguna dan orang-orang dalam tim untuk menyelaraskan tujuan dari pekerjaan yang sedang dikerjakan.
2. Presentasi
UI/UX Designer juga harus bisa mempresentasikan hasil yang telah dikerjakan dengan baik. Agar atasan maupun klien bisa paham mengenai ide yang terlah disiapkan juga apakah hasilnya sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
3. Analisa
Menganalisa sebuah masalah yang terjadi sangat penting sebelum mengambil keputusan. Karena tidak semua masalah memiliki jalan keluar sesuai dengan yang kita pikirkan. Banyak hal yang harus dipertanyakan terlebih dahulu, sudut pandang yang harus ditelaah, dan pendapat dari beberapa pihak yang harus di pertimbangkan.
Jangan Takut Salah dan Dikritik, It's Normal!
Mungkin ini adalah hal paling sulit yang akan dihadapi oleh seorang pemula atau bahkan yang sudah senior sekalipun dalam UI/UX. Namun, sadarilah bahwa sesuatu yang sedang diasah untuk menciptakan kualitas yang lebih baik memang tidak mudah dan nyaman.
It's just about you're growing.
Ketika awal saya pun menjadi UI/UX Designer ada banyak kesalahan, kegagalan, ketidaksempurnaan, kebodohan, kelalaian bahkan kesombongan yang saya sudah lakukan yang bahkan membawa saya pada moment burnout. Namun, saat ini saya tau bahwa semua itu hanya proses disaat itu saja, tidak akan dibawa di masa depan, karena dimasa depan saya akan menerima hasilnya. And that's happened!
Demikianlah pengalaman saya berpindah dari Graphic Designer beralih menjadi UI/UX Designer. Lakukan saja yang terbaik, jangan kejar kesempurnaan. Kesempurnaan akan datang dengan proses dan waktu yang tepat.
Comments