top of page
Writer's pictureGabriela Anastasia

Pengalaman Pertama Kali Kena Gerd, Gastric Uclear & Anxiety



Hello Creations!


Kata orang mereka ini adalah sahabat para pekerja metropolitan. Mereka ini, sering pula dijuluki penyakit seribu rasa.



Sekedar intro dulu, berdasarkan mbah Google...

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) adalah salah satu penyakit di sistem pencernaan manusia, dimana katup esofagus yang berfungsi sebagai penghalang makanan dalam lambung untuk masuk ke bagian paru-paru melemah. Sementara, untuk Gastric Uclear sendiri adalah peradangan yang terjadi di dinding lambung. Kemudian, Anxiety adalah gangguan mental yang menyebabkan kecemasan yang berlebihan.


Ok! I'm definitely not a doctor! So, mari kita mulai ceritanya.


Gejala Awal


Tahun 2017 tepatnya bulan Juni, saya pergi camping di Ranca Upas Bandung. Bagi warga Bandung pasti tau banget lah tempat ini. Intinya tempat ini ada di dataran tinggi. Rencananya sih, berhubung lagi summer, pengen liat milky way dari sana.


Ternyataaaa.. saat itu cuaca lagi hujan, berkabut plus angin yang super kencang. Alhasil sepanjang malam itu saya kedinginan parah, secara yang namanya camping ya memang tidurnya di tenda yah bukan di tenda yang mewah-mewah (Glamping).


Foto kabut pagi hari dari depan tenda



Nah, beberapa hari setelah itu, mulailah sesuatu terjadi di badan saya.

Berikut adalah beberapa gejala yang saya alami saat itu,


  • Punggung belakang sebelah kiri saya tiba-tiba sakit banget rasanya seperti ada tombak kecil yang nusuk-nusuk dan bikin saya susah banget untuk berdiri tegak.

  • Dada bagian kiri terasa sakit ditusuk-tusuk juga.

  • Kedua punggung bagian atas seperti dibebani barbel gym 5 kilo.

  • Keringat dingin

  • Sesak nafas

  • Pangkal leher terasa berat dan sakit

  • Kepala kliyengan

  • Rahang kaku

  • Tangan dan kaki kebas

  • Kesemutan di beberapa area badan

  • Ditambah dengan panik yang menjadi-jadi.

  • Tidak bisa tidur

Hal yang terparah adalah ketika saya ga bisa tidur setiap malam dan ngabisin waktu googling semua gejala, itulah yang pada akhirnya cuma nambahin 50 hasta kepanikan di otak. haha

Akhirnya, pada suatu subuh, dikarenakan panik semakin menjadi-jadi saya dengan segera pergi ke UGD RSPP Jakarta Selatan sambil ngerepotin temen kos karena minta untuk ditemenin. Begitu sampe ke UGD bapak dokternya setia banget tuh dengerin keluhan-keluhan gw dan pada akhirnya gw hanya dikasih obat lambung ajah.



WHAT!? Gak salah nih dok udah segitu parahnya loh menurut saya. haha

Sebenarnya, saya ini memang sudah mengidap penyakit maag dari kecil, tapi biasanya gejala maag di saya itu cuma mual, muntah, sakit kepala migrain. Jadi waktu dokter ngasih saya obat lambung doang, saya rasanya pengen ketawa dan marah sekaligus.


Kenapa sakit saya udah kaya mau ajal, malah dikasihnya obat maag doang?


Mulai saat itulah petualangan saya mencari dokter yang tepat untuk memberikan jawaban akan penyakit saya dimulai.



Research


Saya mulai research tentang si penyakit GERD beserta segala penyebab, gejalanya, treatment pengobatan, pantangannya dan tindakan penunjang. Saya juga mencari tau dokter terbaik yang sekiranya bisa menangani ini.


Practice makes perfect!



Konsultasi Dokter


Sebagai tindakan iman saya, yang pengen banget sembuh ini. Saya pergi ke beberapa dokter umum dan dokter spesialis penyakit dalam dengan membawa semua list keluhan saya. Namun, gak ada satupun yang berhasil menyelesaikan dan menjawab masalah saya. Alias kurang memuaskan aja, menurut saya yaaah..


Sampai akhirnya saya menemukan seorang dokter yang menurut saya dia adalah bantuan dari Tuhan. Beliau adalah dokter spesialis penyakit dalam dan gastroenterohepatologi.


Saat itu saya taunya dia praktek di RSPI (Rumah Sakit Pondok Indah, Pondok Indah).

Yes! rumah sakit para artis yang terkenal dengan harganya yang seharga ginjal.


Apa boleh buat, saat itu saya udah lumayan desperate banget dan akhirnya saya mutusin untuk pergi konsultasi ke dokter itu.



Pada saat konsultasi, saya udah jelasin panjang lebar nih semua gejala saya, dan dokter cuma bilang


"itu karena kamu stress, kamu di endoscopy aja mau?"


Disaat itu, dompet saya langsung ngeluarin bendera putih. Ya gimana ngga, sebelumnya saya udah research harga endoscopy di RSPI saja sekitaran 7 jutaan, belum untuk konsultasi, rawat inap dan obat-obatan.


Jiwa misqueen ini menggila waktu itu....


Akhirnya, karena tau di RSPI harga endoskopinya cukup mahal, tiba-tiba saya berani untuk nanya


"bisa pakai BPJS doc?" dan tiba-tiba mujizat terjadi, haha


dokter itu menyarankan saya untuk ke RSAL Dr. Mintoharjo Jakarta Pusat untuk tindakan endoskopi menggunakan BPJS, dan memang sang dokter juga ternyata bekerja disana.



Endoskopi


Beberapa hari kemudian, setelah memastikan jadwal praktek dokter yang sama, saya langsung pergi ke RSAL Dr. Mintoharjo dengan harapan bisa langsung tindakan di hari yang sama. Namun dengan peraturan dari BPJS, saya harus rawat inap satu malam terlebih dahulu, sebelum paginya akan segera dilakukan tindakan.



Sepanjang malam saya ga bisa tidur tentunya, karena saya disuruh puasa. Sementara asam lambung saya ga bisa ikutan puasa. Jadinya sepanjang malam saya cuma nontonin Tonari No Totoro film kesayangan saya.

Jam 6 paginya, saya dipasangin infus dan di cek EKG.



Beberapa menit kemudian, tempat tidur saya mulai di dorong menuju ruang tindakan.


Sesaat sebelum tindakan, dokter menyuntikan obat anastesi total dan saya pun langsung tidak sadar saat itu. Setelah selesai tindakan, saya yang masih lemah gemulai dan super teler ini didorong lagi tempat tidurnya kembali ke kamar.


Ketika pengaruh obat tidur mulai berkurang, suster menyampaikan sedikit hasil dan daftar pantangan makanan apa saja yang belum boleh saya konsumsi.




Divonis


Saat itulah saya menerima hasil rapor yang menyedihkan, bahwa

  1. Saya memiliki luka di lambung/gastric ulcer

  2. Saya sudah mengidap GERD, dimana katup LES saya sudah longgar dan asam lambung bisa dengan mudahnya masuk ke dalam kerongkongan bahkan tenggorokan saya

.

Namun anehnya adalah, ketika saya udah tahu dan confirmed bahwa ini adalah penyakit GERD saya justru jadi tenang dan kecemasan pun sangat berkurang.


Rumah sakit yang saya tempati ini pun cukup baik pelayanannya, jadi buat teman-teman yang butuh pengobatan menggunakan BPJS dan ingin dapat dokter yang bagus serta pelayanan yang baik, teman-teman bisa coba untuk konsultasi terlebih dahulu ke RSAL Dr. Mintoharjo yah..


Saya ga di endorse rumah sakit loh ini, tapi emang saya bersyukur banget dirawat di RS ini saat itu.

By the way, buat yang pengen tau siapa dokter spesialis gastro yang menangani saya,

beliau bernama DR. dr Suyanto Sidik, Sp.PD (KGEH). Tempat praktek beliau setau saya ada di beberapa rumah sakit


RSPI Pondok Indah*


RS Premier Bintaro*


RSAL Dr. Mintoharjo*

Updated! saya baru cek lagi ternyata dokter Suyanto Sidik sudah tidak ada di list dokter praktek RSAL Dr Mintoharjo 😢

RS Husada*



*Mohon untuk melakukan riset terlebih dahulu untuk tempat prakteknya karena bisa saja saya salah dalam memberikan informasi, dan ini merupakan pengalaman saya 5 tahun yang lalu.


Terima kasih telah bersabar dalam membaca Pengalaman Pertama Kali Kena Gerd, Gastric Uclear & Anxiety saya yang panjang dan penuh drama ini. Dan untuk kisah selanjutnya gimana saya bisa mengatasi dan berdamai dengan penyakit ini bisa dibaca pada artikel-artikel lainnya yah...


Tetap jaga kesehatan dan berbahagia terus folks!

2,438 views0 comments

Commentaires


Comments

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page