Hello Creations!
Judul yang sangat fenomenal bukan. Sadar atau tidak jaman sekarang dengan persaingan yang sangat pesat, segalanya harus serba cepat dan instant sebagai manusia pun kita kadang tidak menyadari kalau kita telah menjadi orang yang individualistis dan egois. Belakangan ini, ada begitu banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya yang berhubungan dengan sebuah prinsip yaitu Talk Less Listen More.
Jadi concern banget karena belakangan saya harus dealing lagi dengan beberapa orang yang cenderung tidak bisa mendengarkan orang lain. Selama bertemu orang-orang dengan tipe seperti ini, dan mungkin juga saya pernah menjadi orang yang seperti ini, ada banyak hal yang saya pelajari dan ingin saya tuangkan disini.
Why not Talk Less Hear More?
Saya menggunakan kata "Listen" karena kata itu mengandung makna yang lebih dalam dibandingkan Hear. Hear berarti seseorang hanya mendengarkan tanpa memahami, bersimpati bahkan berempati yang akhirnya akan menghargai.
Isi curhatan saya ini bukan berarti menyerang orang yang punya pekerjaan sebagai PR, MC atau yang menyangkut harus lebih banyak bersuara yah...
Itu berbeda konteksnya. Isi curhatan ini lebih kepada karakter dari seseorang dalam hidup bersosialisasi.
Saya secara pribadi sedang belajar untuk mempraktekan ini dalam kehidupan sehari-hari secara sadar. Ternyata, semakin saya praktekan, semakin banyak juga hal yang saya pelajari dari pengalaman praktek itu. Ada beberapa point yang saya pelajari ketika orang terlalu banyak bicara dan tidak suka mendengarkan.
Mereka Tidak Sadar
Saya bertemu dengan begituuuu banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka cenderung lebih banyak bicara daripada mendengarkan. Ketika berdiskusi untuk sebuah persoalan, pekerjaan, bahkan masalah yang terjadi di masyarakat. Orang-orang ini cenderung sangat ingin tampil dan didengar. Mereka memiliki ego yang cukup tinggi bahwa apapun yang mereka katakan dan apapun yang timbul dalam pikiran mereka tidak terbantahkan.
Merasa Paling Benar
Bagi orang dengan karakter seperti ini, mereka merasa bahwa pendapat orang lain salah, kurang penting bahkan tidak penting. Pemikiran seperti inilah yang membuat mereka merasa sangat superior dibandingkan orang lain. Karakter seperti ini sangat berbahaya dalam membagun sebuah hubungan dengan orang lain.
Tidak Bisa Menghargai Orang Lain
Ketika seseorang tidak ingin mendengarkan orang lain, secara tidak langsung orang itu memang tidak bisa menghargai orang lain. Hal itu mungkin saja berarti bahwa dia tidak bisa menghargai dirinya sendiri. Menghargai orang lain tidak hanya dengan sebuah kata-kata pujian ataupun tindakan penghormatan yang bisa saja terkandung motif tertentu. Namun, cukup dengan duduk diam mendengarkan orang lain berbicara dan memahami apa yang ingin dikatakan oleh orang tersebut, hal itu adalah tindakan paling tulus yang kita tunjukan dalam menghargai orang lain.
Show Off
Pada beberapa kasus, khususnya dalam dunia pekerjaan, tipe orang yang seperti ini cenderung adalah orang yang ingin terlihat pekerja keras. Salah satu tolak ukur seseorang perform dalam pekerjaan adalah proaktif, kritis dan berani speak up namun mereka mempergunakan hal ini secara berlebihan dan cenderung hanya ingin menunjukan superioritasnya alias sok pintar.
Belajar untuk lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara membawa kita kepada banyak sekali kesempatan untuk belajar lebih banyak. Bahkan dapat meningkatkan nilai hidup kita. Beberapa hal yang harus kita sadari ketika kita dapat mulai belajar untuk mendengar lebih banyak.
Mendengarkan tidak berarti lemah
Mungkin banyak yang berpikir bahwa untuk terlihat kuat, pintar dan berkuasa kita harus memaksa diri untuk selalu berbicara dan berbicara.
Agar orang lain tidak memandang rendah diri kita. Hmmmm...
Tunggu dulu.. Lalu kenapa para pemimpin dan public figure yang bijaksana lebih senang untuk mendengarkan dibandingkan berbicara?
Dewasa
Tingkat kedewasaan setiap orang pasti berbeda, tergantung cara dia menyikapi hidup dan menjalani hidupnya. Sering banget disekitar kita ditemukan orang-orang dewasa secara umur dengan pola pikir dan tindakan yang tidak dewasa. Yap! salah satunya ketika orang itu tidak dapat mendengarkan orang lain, dan hanya ingin didengar. Pernah ga kita perhatikan seorang anak kecil yang sangat ingin diperhatikan? Kurang lebih seperti itu lah yah..
Good Listeners Ask Good Questions
Good listeners ask good questions even the right questions Hal ini benar-benar saya pelajari ketika melakukan research dengan metode interview kepada para responden. Kita tidak akan bisa mengajukan pertanyaan yang sesuai tanpa kita mendengarkan dan menyimak apa yang mereka katakan. Bahkan akan ada banyak pertanyaan-pertanyaan penting yang terlewatkan ketika kita tidak mendengarkan mereka dengan baik.
Menjadi pendengar yang baik tidak akan terjadi hanya dalam sekejap. Practices makes perfect!
Membuat diri ini secara sadar mendengarkan orang terlebih dahulu sebelum berbicara, membuat saya pribadi merasa lebih lega karena tidak memikul beban ego yang selalu ingin segalanya tentang diri sendiri.
Juga ketika bertemu dengan orang-orang yang tidak ingin mendengarkan kita, don't take it personal.
Justru saya ingin berterima kasih dengan orang-orang ini yang sudah membantu saya untuk mengobservasi tipe-tipe bad listener seperti mereka.
Tentu saja setiap pengalaman ini dapat menjadi refleksi yang baik dalam hidup saya untuk tidak menjadi seperti mereka.
Kembali lagi, tulisan ini hanya sarana saya untuk membagikan apa yang saya pelajari secara pribadi. Tidak berdasarkan riset tertentu. So, tiap orang mungkin punya pengalaman yang berbeda juga yang bisa di share.
Let's be a good listener folks! Don't be an unnecessary talker!
Comments