top of page
Writer's pictureGabriela Anastasia

Traveling di Labuan Bajo Sendirian! (part 4)





Hello Creations!


Setelah kebodohan yang saya lakukan waktu pesan tiket balik ke Jakarta yang ternyata salah tanggal, berhasil membuat cerita traveling ke Labuan Bajo ini bertambah.

Saya harus extend 1 hari lagi untuk menikmati Labuan Bajo, SENDIRIAN. Haha

Beruntungnya, teman saya berhasil memesankan backpacker hostel untuk saya.


Setelah say bye dengan teman-teman yang lain, saya checkout dari hotel dan bertemu dengan seseorang yang bakal minjamin motor untuk saya pakai.


Kebetulan dia pun adalah kenalan teman saya yang punya travel. Thanks Riris @mr.trip you are the best!


Singkat cerita saya berhasil meminjam motor untuk dipakai.


It's time to get lost!


Saya mencoba untuk berkeliling di pusat kota Labuan Bajo hanya untuk mengetahui jalur-jalur yang ada di kota.


Faktanya adalah Labuan Bajo ternyata cukup kecil untuk saya dapat dengan mudah menghafal setiap lokasi dan jalannya.


Setelah puas berkeliling kota, saya memutuskan untuk ngopi di salah satu cafe yang searah untuk saya pulang ke hostel.

Namanya Escape Bajo (Brew, Bite, Bed) Pemandangan cafe ini langsung menghadap lautan khas Labuan Bajo yang luar biasa indah.







Setelah menyeruput kopi Flores, saya bergegas untuk kembali ke hostel untuk menikmati sunset dari hostel. Perjalanan dan akses ke hostel cukup sulit, selain perjalanan yang cukup jauh, berkelok-kelok, kecepatan mobil truk yang kelewat batas, akses jalan untuk masuk ke hostel pun masih berupa tanah bergelombang dan berbatu-batu. Off road lah yah bisa dibilang.



Hostel yang saya tinggali bernama One Tree Hill Hostel, saya tidur di kamar sharing campur untuk 10 orang.







Uniknya adalah kamarnya tidak memiliki gorden, jadi saya bisa dengan bebas melihat pemandangan laut ketika siang hari.




Di depan kamar terdapat banyak bean bag yang bisa digunakan untuk bersantai. Ketika mulai sunset saya memutuskan untuk nongkrong sendirian sambil menikmati sunset.




Setelah bermalam dengan mendengarkan dengkuran dari para bule Italy, thank God i'm survived!


Keesokan harinya, saya bangun sangat pagi dikarenakan harus segera bersiap-siap untuk keberangkatan di jam 1 siang.




Setelah sarapan pagi sambil menikmati matahari pagi yang cantik banget, saya langsung bersiap-siap untuk checkout. By the way, buat yang tanya sarapan paginya enak atau tidak, tentunya saya akan bilang tidak, jadi sebaiknya untuk ke hostel ini kita membeli makanan dari luar terlebih dahulu saja.


Sebelum menuju bandara, saya mampir ke sebuah restoran di pusat kota Labuan Bajo untuk makan siang terlebih dahulu.

Nama restorannya adalah La Cucina, semacam resto dengan konsep italian food yang sederhana.




Makanannya termasuk biasa saja, tapi worth it lah untuk dicoba.






Seperti biasa, saya mengambil spot terbaik menghadap lautan yang penuh kapal-kapal yang parkir.


Selesai makan, saya langsung beranjak menuju bandara untuk mengembalikan motor.

Setelahnya, saya langsung melakukan proses check in. Ketika saya naik eskalator ke tempat boarding saya mampir ke toko buku Periplus untuk mencari sesuat yang dapat saya baca selama di pesawat dan saat itulah pertama kalinya saya membaca buku populer masa itu The Subtle Art of Giving a Fu*k, such a great book btw.



So, buku itupun yang menutup cerita pengalaman saya traveling di Labuan Bajo.


Labuan Bajo! I'll be back! For sure!




Photos taken by me (iphone5S)

102 views0 comments

Commentaires


Comments

Share Your ThoughtsBe the first to write a comment.
bottom of page